Menurut sumber internal diplomatik, menteri luar negeri Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris baru-baru ini melakukan panggilan penting untuk menetapkan titik waktu kunci dalam negosiasi kesepakatan nuklir Iran. Mereka sepakat untuk menjadikan akhir Agustus sebagai batas waktu terakhir yang nyata untuk mencapai kesepakatan baru, keputusan ini menyoroti rasa urgensi negara-negara Barat terhadap proses negosiasi.
Jika tidak ada kemajuan signifikan sebelum batas waktu ini, tiga negara besar Eropa telah menyusun rencana tanggapan. Mereka berencana untuk memulai apa yang disebut mekanisme "pemulihan cepat", yang akan mengakibatkan semua sanksi yang dicabut oleh Dewan Keamanan PBB di bawah kerangka kesepakatan nuklir Iran 2015 secara otomatis berlaku kembali. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu 30 hari untuk diselesaikan.
Perlu dicatat bahwa negara-negara Eropa tampaknya mempertimbangkan jadwal dengan hati-hati. Mereka ingin menyelesaikan seluruh proses pemulihan sanksi sebelum Rusia mengambil alih kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB pada bulan Oktober. Strategi ini mencerminkan sikap hati-hati negara-negara Barat dalam permainan geopolitik.
Situasi saat ini menunjukkan bahwa negosiasi mengenai masalah nuklir Iran telah memasuki tahap krusial. Apakah semua pihak dapat menemukan posisi bersama sebelum batas waktu tidak hanya berkaitan dengan stabilitas kawasan Timur Tengah, tetapi juga akan memiliki dampak yang mendalam terhadap sistem non-proliferasi nuklir global. Masyarakat internasional sedang memperhatikan perkembangan situasi dengan cermat dan berharap semua pihak dapat menyelesaikan perbedaan melalui cara diplomatik, serta memberikan kontribusi untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
10
Bagikan
Komentar
0/400
WalletManager
· 07-18 19:48
Ini mirip dengan kontrak pintar defi, begitu terpicu, sanksi akan dieksekusi secara otomatis.
Lihat AsliBalas0
AlgoAlchemist
· 07-18 16:57
Pembicaraan yang tidak ada artinya, akan ada sanksi lagi.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 07-18 16:00
Apakah sanksi benar-benar berguna? Hanya untuk pamer.
Lihat AsliBalas0
ForkLibertarian
· 07-18 12:52
Siapa yang tidak bisa bermain trik revolusi warna seperti ini?
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter
· 07-15 23:50
Sekali lagi menakut-nakuti Iran ya
Lihat AsliBalas0
pumpamentalist
· 07-15 23:47
Sanksi demi sanksi, Barat yang sampah
Lihat AsliBalas0
FlashLoanLarry
· 07-15 23:43
jujur saja, pengaturan timeline ini terasa seperti permainan backrunning klasik... sanksi kembali diterapkan tepat sebelum rusia mengambil kursi, dinamika protokol puncak sejujurnya
Lihat AsliBalas0
RugpullAlertOfficer
· 07-15 23:37
Siapa pun ingin Rug Pull, masih bermain di sini.
Lihat AsliBalas0
PessimisticOracle
· 07-15 23:32
Sekali lagi jebakan ini! Barat hanya tahu bermain sanksi.
Menurut sumber internal diplomatik, menteri luar negeri Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris baru-baru ini melakukan panggilan penting untuk menetapkan titik waktu kunci dalam negosiasi kesepakatan nuklir Iran. Mereka sepakat untuk menjadikan akhir Agustus sebagai batas waktu terakhir yang nyata untuk mencapai kesepakatan baru, keputusan ini menyoroti rasa urgensi negara-negara Barat terhadap proses negosiasi.
Jika tidak ada kemajuan signifikan sebelum batas waktu ini, tiga negara besar Eropa telah menyusun rencana tanggapan. Mereka berencana untuk memulai apa yang disebut mekanisme "pemulihan cepat", yang akan mengakibatkan semua sanksi yang dicabut oleh Dewan Keamanan PBB di bawah kerangka kesepakatan nuklir Iran 2015 secara otomatis berlaku kembali. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu 30 hari untuk diselesaikan.
Perlu dicatat bahwa negara-negara Eropa tampaknya mempertimbangkan jadwal dengan hati-hati. Mereka ingin menyelesaikan seluruh proses pemulihan sanksi sebelum Rusia mengambil alih kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB pada bulan Oktober. Strategi ini mencerminkan sikap hati-hati negara-negara Barat dalam permainan geopolitik.
Situasi saat ini menunjukkan bahwa negosiasi mengenai masalah nuklir Iran telah memasuki tahap krusial. Apakah semua pihak dapat menemukan posisi bersama sebelum batas waktu tidak hanya berkaitan dengan stabilitas kawasan Timur Tengah, tetapi juga akan memiliki dampak yang mendalam terhadap sistem non-proliferasi nuklir global. Masyarakat internasional sedang memperhatikan perkembangan situasi dengan cermat dan berharap semua pihak dapat menyelesaikan perbedaan melalui cara diplomatik, serta memberikan kontribusi untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.